Benarkah Mufti Yaman Batalkan Nasab Ba'alawi.?

Sayid Syamsuddin Syarafuddin

Benarkah Mufti Yaman Membatalkan Nasab Ba'alawi?


Belakangan ini, muncul kabar yang cukup menghebohkan di kalangan umat Islam, khususnya mengenai nasab Ba'alawi. Disebut-sebut bahwa Mufti Yaman telah membatalkan nasab Ba'alawi dan beberapa kabilah lainnya di Yaman. Namun, apakah kabar ini benar adanya? Mari kita telusuri lebih lanjut.

Klarifikasi dari Pengurus Dar Al-Ifta' Yaman


Saya (Rumail Abbas) memiliki hubungan dengan beberapa pengurus Dar Al-Ifta' Yaman, lembaga yang setara dengan MUI di Indonesia. Pimpinan Dar Al-Ifta' Yaman saat ini adalah Sayid Syamsuddin Syarafuddin, seorang tokoh terkemuka dari kabilah Sadah Al-Rassiyin. Beliau juga merupakan pemimpin kelompok Houthi yang saat ini menguasai Yaman.

Sejak tahun 2019, Dar Al-Ifta' Yaman telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki akun media sosial apapun. Segala pernyataan resmi yang mengatasnamakan Mufti Diyar, baik dari lembaga maupun ketuanya, akan selalu diterbitkan secara resmi melalui situs mereka, disertai stempel, dan ditandatangani langsung oleh Sayid Syamsuddin Syarafuddin.

Namun, baru-baru ini tersebar berita palsu yang menyatakan bahwa Mufti Yaman membatalkan nasab 21 kabilah Sadah di Yaman, termasuk nasab Ba'alawi dan beberapa kabilah turunannya. Kabar ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, terutama komunitas Ba'alawi yang memiliki sejarah panjang dalam dunia Islam.

Kebenaran di Balik Klaim Pembatalan Nasab


Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, saya (Rumail Abbas) berhasil menghubungi teman di Sana'a, ibu kota Yaman, yang kemudian mendapatkan klarifikasi langsung dari Sayid Syamsuddin Syarafuddin. Sayangnya, tidak ada dokumentasi resmi yang bisa ditunjukkan, namun sudah cukup jelas bahwa berita tersebut tidak berdasar.

Lebih lanjut, salah satu pengurus Dar Al-Ifta' yang saat ini tinggal di Mesir karena situasi perang di Yaman, juga membenarkan bahwa informasi tersebut adalah kebohongan semata. Hingga saat ini, saya sedang menunggu izin dari beliau untuk mempublikasikan rekaman audio percakapan kami sebagai bukti tambahan.

Pentingnya Memverifikasi Informasi


Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk memahami prosedur pembuktian dalam Islam. Ketika ada tuduhan atau klaim yang serius, seperti pembatalan nasab, beban pembuktian ada pada pihak yang membuat tuduhan, bukan pada pihak yang dituduh. Ini seperti halnya ketika seorang pemimpin dituduh memiliki hubungan dengan organisasi tertentu, tidak serta merta dia harus membuktikan bahwa tuduhan tersebut salah. Justru, pihak yang menuduhlah yang harus mendatangkan bukti yang sahih.

Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila kita mudah percaya pada informasi yang tidak memiliki dasar yang jelas. Dalam kasus ini, klaim tentang pembatalan nasab Ba'alawi oleh Mufti Yaman tampaknya tidak lebih dari sekadar hoaks.

Kesimpulan


Berdasarkan klarifikasi dari berbagai pihak, dapat disimpulkan bahwa kabar tentang pembatalan nasab Ba'alawi oleh Mufti Yaman adalah tidak benar. Penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti nasab. Verifikasi dari sumber resmi dan terpercaya adalah kunci untuk menghindari penyebaran hoaks.

Artikel ini berdasarkan dan bersumber dari Tulisan, Gus Rumail Abbas

0 Komentar

Posting Komentar