Cara Shalat Tarawih Cepat yang Sah dan Benar


Sholat Tarawih Cepat (atau juga dikenal dengan sebutan "Tarawih Qasar" atau Ringkas) adalah suatu praktik sholat Tarawih yang dilakukan dengan mempercepat bacaan Al-Qur'an dan gerakan sholat, dengan tujuan untuk mengurangi durasi pelaksanaan sholat Tarawih. Praktik ini terkadang diterapkan di beberapa masjid atau jamaah dalam bulan Ramadan, terutama untuk memungkinkan waktu pelaksanaan sholat Tarawih menjadi lebih singkat.

Asal Usul Praktik "Sholat Tarawih Cepat":


Praktik Sholat Tarawih Cepat bukanlah bagian dari praktik yang dianjurkan atau direkomendasikan dalam ajaran Islam atau Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan secara berjamaah setelah sholat Isya' pada bulan Ramadan. Biasanya, bacaan Al-Qur'an dalam sholat Tarawih dilakukan dengan tenang dan tuma'ninah (khusyuk) untuk menyerap makna dan pesan-pesan yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibaca.

Pendapat Ulama tentang "Sholat Tarawih Cepat":


Mayoritas ulama dan pakar agama menyatakan bahwa Sholat Tarawih Cepat tidak disarankan. Mereka berpegang pada pandangan bahwa pelaksanaan sholat Tarawih seharusnya dilakukan dengan tuma'ninah dan khidmat, dengan bacaan ayat-ayat Al-Qur'an yang jelas dan penuh penghayatan. Sholat Tarawih seharusnya memberikan waktu yang cukup bagi jamaah untuk beribadah dan berdoa dengan khusyuk.

Manfaat dan Dampak dari "Sholat Tarawih Cepat":


Beberapa orang yang mendukung praktik Sholat Tarawih Cepat berpendapat bahwa mengurangi durasi sholat Tarawih dapat memberikan beberapa manfaat, seperti:

Memudahkan Jamaah yang Sibuk: Dengan waktu pelaksanaan yang lebih singkat, praktik ini dianggap dapat membantu mereka yang memiliki keterbatasan waktu karena berbagai kewajiban lain di bulan Ramadan.

Menghindari Kelelahan: Bagi beberapa orang, sholat Tarawih yang terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan fisik, terutama bagi mereka yang harus bekerja atau menjalani rutinitas sehari-hari.

Namun, perlu dicatat bahwa dampak negatif dari praktik ini juga perlu dipertimbangkan:

Kurangnya Khusyuk: Membaca Al-Qur'an dengan cepat dapat mengurangi kesempatan untuk merenungkan makna ayat dan pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an. Khusyuk adalah salah satu elemen penting dalam ibadah sholat, terutama sholat Tarawih yang mengandung bacaan Al-Qur'an yang lebih panjang.

Pengorbanan Kualitas: Mempercepat pelaksanaan sholat Tarawih dapat mengorbankan kualitas ibadah. Sholat adalah komunikasi langsung dengan Allah SWT, dan kualitas hubungan ini sangat penting dalam meraih keberkahan dan keutamaan dari ibadah tersebut.

Cara Tarawih Cepat dengan Benar dan Sah menurut Fiqih


Bagi yang kebetulan mendapatkan imam yang tarawihnya cepat, atau barangkali memang sengaja memilih yang cepat, ada beberapa panduan agar shalatnya tetap baik. Shalat cepat itu tidak ideal sehingga kalau dilakukan asal-asalan bisa tidak sah. Agar tetap sah dan baik, maka berikut panduannya:

1. Membaca fatihah tidak boleh grusa-grusu. Seluruh panjang pendek dan tasydid harus diperhatikan. Bila kurang satu tasydid saja, maka batal bacaan fatihahnya sehingga perlu diulang. Sebab itu, bagi makmum sebaiknya membaca fatihah sejak awal berdiri. Jangan menunggu membacanya setelah amin agar punya lebih banyak waktu.

2. Saat rukuk dan sujud cukup membaca tasbih sekali saja tapi dengan bacaan yang baik. Itu lebih baik daripada dibaca tiga kali tapi dengan kalimat yang tidak jelas maknanya karena terlalu cepat. 

3. Saat i'tidal cukup membaca "Rabbana walakal Hamdu"

4. Saat duduk di antara dua sujud cukup membaca "Rabbighfir li". Kalau waktu mencukupi, bisa dibaca lanjutannya sesempatnya sampai imam bergerak untuk sujud. 

5. Saat duduk tahiyat, cukup membaca bacaan tahiyat sampai bacaan shalawat "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad". Selanjutnya langsung salam.

Dengan cara ini, maka bacaan shalat tidak akan belepotan dan tarawih 20 rakaat bisa selesai hanya dalam waktu kurang lebih 20 menit. Praktik shalat ini sudah baik dan bagus untuk standar umum. 

Ada cara yang lebih cepat lagi dengan cara tidak membaca apa-apa selain Takbiratul Ihram, fatihah, tahiyat dan salam dengan catatan tetap menjaga tumakninah. Akan tetapi ini tidak saya rekomendasikan sebab seharusnya seorang hamba merasa malu menghadap Tuhan semesta alam yang katanya disembah dan diagungkan tapi kok kesannya pengen cepat kabur gak kerasan saat menghadapnya?

Rekomendasi Cara Sholat Tarawih:

Sebagai rekomendasi, disarankan bagi jamaah untuk melaksanakan sholat Tarawih dengan tenang, tuma'ninah, dan khusyuk, sesuai dengan tuntunan dan praktik sholat Tarawih yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Jika jamaah merasa terkendala oleh waktu atau alasan lainnya, lebih baik memperpendek jumlah rakaat atau memilih masjid yang melaksanakan Tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit. Hal ini akan lebih baik daripada mempercepat bacaan dan gerakan sholat, yang dapat mengorbankan kualitas dan makna ibadah tersebut.

0 Komentar

Posting Komentar