Benda-benda yang Bisa Digunakan Tayamum
Imam Nawawi Rahimahullah berkata:
وَأَمَّا جِنْسُ مَا يُتَيَمَّمُ بِهِ فَاخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِيهِ فذهب الشافعي وأحمد وبن الْمُنْذِرِ وَدَاوُدُ الظَّاهِرِيُّ وَأَكْثَرُ الْفُقَهَاءِ إِلَى أَنَّهُ لايجوز التَّيَمُّمُ إِلَّا بِتُرَابٍ طَاهِرٍ لَهُ غُبَارٌ يَعْلَقُ بِالْعُضْوِ
Kemudian berkenaan dengan jenis bahan yang digunakan untuk bertayammum, para ulama juga berselisih pendapat Madzhab Asy Syafiiyah, Imam Ahmad, Ibnu Al-Mundzir, Dawud Azh-Zhahiri, dan mayoritas ahli fikih berpendapat pada tidak bolehnya bertayamum, kecuali dengan menggunakan tanah suci yang berdebu yang bisa menempel pada anggota tubuh yang digunakan dalam bertayammum'
وَقَالَ أَبُو حَنِيفَةَ وَمَالِكٌ يَجُوزُ التَّيَمُّمُ بِجَمِيعِ أَنْوَاعِ الْأَرْضِ حَتَّى بِالصَّخْرَةِ الْمَغْسُولَةِ وَزَادَ بَعْضُ أَصْحَابِ مَالِكٍ فَجَوَّزَهُ بِكُلِّ مَا اتَّصَلَ بِالْأَرْضِ مِنَ الْخَشَبِ وَغَيْرِهِ
Abu Hanifah dan Malik mengatakan bolehnya bertayamum dengan seluruh jenis benda bumi, meskipun bebatuan yang dicuci. Sebagian penganut madzhab Malik juga menambahkan bolehnya menggunakan seluruh yang berhubungan (bersambung) dengan bumi dari semisal kayu atau yang lainnya.
وَعَنْ مَالِكٍ فِي الثَّلْجِ رِوَايَتَانِ وَذَهَبَ الْأَوْزَاعِيُّ وَسُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ إِلَى أَنَّهُ يَجُوزُ بِالثَّلْجِ وَكُلِّ مَا عَلَى الْأَرْضِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Sedangkan bertayammum dengan salju terdapat dua riwayat dari Malik, sementara madzhab Al-Auza'i dan Sufyan AtsTsauri menyatakan bolehnya bertayammum dengan salju dan setiap apa yang terdapat pada permukaan bumi.
Wallahu A'lam
[النووي، شرح النووي على مسلم، ٥٧/٤]
Sumber
Kitab Syarah Nawawi ala Muslim juz 4 hal 57
0 Komentar